MERUQYAH PENYAKIT MEDIS DAN NON MEDIS
Ingat!,
manusia hanya bisa mengobati dan
berusaha (tidak bisa menyembuhkan) sedangkan yang menyembuhkan hanyalah Allah
semata.
Diantara penyakit yang saya obati melalui ruqyah syar’iyyah:
Demam Berdarah Kronis
Pasien ini adalah seorang mahasiswi di Malang Jawa
Timur yang sedang menyusun skripsi, sedangkan keluarganya ada di Jakarta. Karena sudah beberapa hari di rawat di rumah sakit di Malang tidak ada perubahan, maka oleh keluarganya di bawa ke Jakarta (tempat kami) untuk di ruqyah. Sesampainya di Jakarta kondidsinya sudah sangat kronis, yaitu: Keluar bintik-bintik merah di sekujur badannya serta lemah tak bertenaga karena beberapa hari tidak mau makan. Bahkan
dokter yang merawatnya di Malang telah menvonis bahwa umurnya tidak akan lebih
dari 3 hari lagi. Vonis dokter ini berdasarkan
gejala yang ada dan melihat kebanyakan pasien yang serupa. Ingat!, umur (ajal) hanyalah milik Allah dan
atas idzin-Nya alhamdulillah Allah memberi kesembuhan setelah 3 x saya ruqyah.
Penanganan ruqyahnya antara lain:
Hari pertama: Sambil saya
pegang kepalanya dan sesekali saya ketok-ketok bagian tubuh lainnya, seperti
kaki (lutut dan telapak kaki) saya ruqyah dengan bacakan ayat-ayat ruqyah standar seperti yang banyak di
jumpai di buku-buku ruqyah. Pada ruqyah ini pasien mulai bereaksi, seperti
kepala pusing, mual dan menangis.
Hari kedua: Ketika saya datang kondisi pasien
sudah mulai membaik dan sudah mau makan dan duduk serta bintik-bintik merahnya
sudah mulai berkurang. Lalu saya bacakan
ruqyah standar tetapi tidak semuanya saya baca. Lalu saya bacakan ayat-ayat untuk penghancur
dan dilanjutkan ayat untuk membuangnya racun dan virus serta beberapa doa
rasulullah dan ayat untuk penyembuahan.
Diantara ayat-ayat penghancur ialah:
1.
QS. Al-Mu’minun:115-118:
أَفَحَسِبْتُمْ
أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (115) فَتَعَالَى
اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
(116) وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا
حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ (117) وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ
وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ (118)
115. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami
menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada Kami?
116. Maka Maha Tinggi Allah, Raja
Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang
mulia.
117. Dan barangsiapa menyembah tuhan
yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang
itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya
orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.
118. Dan katakanlah: "Ya
Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang
Paling baik."
Disebutkan
dalam hadis:
عن عبد الله بن مسعود أنه
قرأ في أذن مبتلى، فأفاق، فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما قرأت في أذنه? قال: قرأت: أفحسبتم أنما خلقناكم
عبثاً المؤمنون 115،. حتى ختم السورة، فقال رسول الله صلى الله
عليه وسلم: لو أن رجلاً موقناً قرأها على جبل
لزال .
Dari Abdullah bin Mas’ud, ia pernah membacakan (ayat Al-qur’an) pada telinga orang yang sedang pingsan, lalu orang itu sadar (siuman). Maka kemudian pengalaman itu disampaikan kepada rasulullah saw, lalu beliau bertanya: “Apa yang kamu baca pada telinganya?. Jawab Ibnu Mas’ud: Aku membacakan: “Afahasibtum annamaa kholaqnaakum ‘abatsan ….. surat Al-Mu’minun :115 sampai akhir surat. Maka rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya jika seseorang yakin membacakannya kepada gunung niscaya gunung itu akan hancur”.
2. Ayat-ayat lain, seperti: QS. Al-Hasyr:
21-24. Al-Isra': 81-82. Al-Qashash: 88.
Hari ketiga: Al-hamdulillah kondisinya semakin
baik dan bisa berbicara layaknya orang sehat. Pada ruqyah ini saya bacakan seperti bacaan
ruqyah di hari kedua.
Hari keempat:
Al-hamdulillah pasien sudah sehat seperti semula, sehingga ayat ruqyah yang
saya baca hanyalah sebaian dari ruqyah standard an ayat untuk membentenginya. Pengalaman ini semoga bermanfaat buat kita semua.