BAITUL MA’MUR DAN
SIDRATUL MUNTAHA
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ} [الإسراء/1]
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya ([1] ) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian
dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.
Berbagi renungan agar sama-sama merasakan
kebesaran dan kehadiran Allah dalam setiap kita menyebut Asma-Asma-Nya.
Dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad
saw seperti dalam QS. Al-Isra’: 1 Allah bermaksud hendak memperlihatkan kepada
beliau saw tentang sebagian dari kebesaran dan kekuasaan Allah swt.
Benar!. Ketika Nabi saw sampai dilangit ke 7,
disana beliau menyaksikan dua hal luar biasa yang belum pernah beliau lihat /
bayangkan sebelumnya, yakni “BAITUL MA’MUR dan SIDRATUL MUNTAHA”.
BAITUL MA’MUR.
Baitul Makmur disebut dalam QS.
At-Thur: 6-7.
وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِْ وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِْ . وَالْبَحْرِ
الْمَسْجُورِ
“dan
demi Baitul Ma’mur , dan atap yang ditinggikan (langit), dan
laut yang di dalam tanahnya ada api,”
Apa itu Baitul Ma’mur
?
Arti secara bahasa Baitul
Ma’mur adalah “Rumah Allah yang di makmurkan”. Baitul makmur adalah bangunan yang
menjadi Kiblat bagi para Malaikat di
langit sebagaimana Ka’bah di Masjidil Haram (Mekah) dan Baitul
Maqdis di Masjidil Aqsha (Palestina).
Letak Baitul
Ma’mur.
Baitul Ma’mur berada di langit
ke 7 di sekitar ‘Arasy, ada juga yang mengatakan di bawah ‘Arasy. Letaknya
searah dengan Ka’bah di Masjidil Haram, sehingga jika seandainya Ba’tul Ma’mur
jatuh ke bumi maka ia akan menjatuhi Ka’bah.
Di riwayatkan dari rasulullah saw, beliau
bersabda kepada para sahabat:
هل تدرون ما البيت المعمور؟
" قالوا : الله ورسوله أعلم. قال صلى الله عليه وسلم: " فإنه مسجد
في السماء بحيال الكعبة لو خر لخر عليها , يصلى فيه كل يوم سبعون ألف ملك، إذا
خرجوا منه لم يعودوا آخر ما عليهم ".
“Tahukah
kalian. Apa itu Baitul Ma’mur?”. Jawab sahabat: “Allah dan rasul-Nya yang lebih
mengetahui”. Beliau bersabda: “Ialah masjid di langit searah dengan Ka’bah,
seandainya (Baitul Ma’mur) itu jatuh maka ia akan jatuh diatasnya (Ka’bah).
Setiap harinya ada 70.000 Malaikat shalat didalamnya dan ketika mereka keluar,
mereka tidak kembali lagi untuk selamanya”.
Dalam salah satu hadisnya,
beliau bersabda:
"
البيت المعمور منا مكة "
“Baitul
Ma’mur adalah sebagaimana Ka’bah bagi kami”
Dalam hadis lain disebutkan
dalam shaihain, beliau bersabda:
ثم رفع بي إلى البيت المعمور, وإذا هو يدخله كل يوم سبعون ألفاً لا
يعودون إليه آخر ما عليهم» يعني يتعبدون فيه
ويطوفون به كما يطوف أهل الأرض بكعبتهم, كذلك ذاك البيت
المعمور هو كعبة أهل السماء السابعة, ولهذا وجد إبراهيم
الخليل عليه الصلاة والسلام مسنداً ظهره إلى
البيت المعمور, لأنه باني الكعبة
الأرضية,
“Kemudian
aku diangkat menuju baitul makmur, padanya masuk (datang) setiap hari 70.000
malaikat yang tidak akan kembali lagi’. Yaitu mereja beribadah dan berthawaf
sebagaimana penduduk bumi thawaf di ka’bah mereka. Demikian juga baitul
makmur ia adalah ka’bah penduduk langit ketujuh. Oleh karena itu,
didapati Nabi Ibrahim Al-Khalil alihisshalatu wassalam menyandarkan badannya
pada baitul makmur karena ia telah membangun ka’bah di bumi”.
Dari mana datang
dan perginya Para Malaikat yang keluar masuk Baitul ma’mur itu?
Di langit ke 4 Allah
menciptakan sebuah sungai yang dinamai “Sungai hayawan”. Dalam setiap harinya bertepatan terbitnya
matahari Malaikat Jibril menyelam ke dalam sungai tersebut lalu keluar
lagi. Kemudian Jibril mengkibas-kibaskan
tubuhnya yang basah itu dan jatuhlah 70.000 tetes air dari tubuhnya. Kemudian
dari setiap satu tetesnya (70.000 tetes)
Allah jadikan Malaikat, lalu mereka disuruh masuk ke Baitul Ma’mur dan
shalat, lalu mereka di perintah untuk keluar dan tidak akan masuk lagi. Setelah
keluar, mereka diperintah pleh Allah agar berdiri di suatu tempat di langit
sambil bertasbih sampai datangnya Kiamat.
Seperti
disebutkan dalam hadis marfu’ dari Az-Zuhri, dari Sa’id bin Musayyab, dari Abi
Hurairah, ia berkata:
قَالَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْبَيْتُ
الْمَعْمُورُ فِي السَّمَاءِ الدُّنْيَا ، وَفِي السَّمَاءِ الرَّابِعَةِ نَهْرٌ
يُقَالُ لَهُ : الْحَيَوَانُ ، فينغمس انغماسة (يَدْخُلُ فِيهِ) جِبْرِيلُ
عَلَيْهِ السَّلامُ كُلَّ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ ، فَإِذَا خَرَجَ
انْتَفَضَ انْتِفَاضَةً ، خَرَّتْ عَنْهُ سَبْعُونَ أَلْفَ قَطْرَةٍ ، يَخْلُقُ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ كُلِّ قَطْرَةٍ مَلَكًا ، ثُمَّ يُؤْمَرُونَ أَنْ
يَأْتُوا الْبَيْتَ الْمَعْمُورِ فَيُصَلُّونَ فِيهِ ، فَيَفْعَلُونَ ، ثُمَّ لا
يَعُودُونَ إِلَيْهِ أَبَدًا ، يُوَلَّى عَلَيْهِمْ أَحَدُهُمْ ، وَيُؤْمَرُ أَنْ
يَقِفَ بِهِمْ مِنَ السَّمَاءِ مَوْقِفًا يُسَبِّحُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
فِيهِ إِلَى أَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ " .
Nabi saw bersabda:
“Baitul Ma’mur adanya di langit dunia. Di langit keempat terdapat
sungai, disebutnya “sungai hayawan”.
Setiap hari ketika matahari terbit Malaikat Jibril menyelam ke dalamnya.
Ketika keluar ia mengkibas-kibaskan tubuhnya dan dan jatuh 70.000 tetes air. Dan
dari tiap-tiap tetesan itu Allah jadikan malaikat dan perintahkan untuk
memasuki baitul Ma’mur dan mengerjakan shalat didalamnya, lalu mereka keluar
dan tidak akan kembali lagi untuk selamanya.
Salah satu dari mereka menjadi pemimpinnya, dan ia (pimpinannya)
diperintah oleh Allah agar untuk memimpin mereka berdiam disuatu tempat di
langit sambil bertasbih kepada Allah sampai datangnya kiamat”.
Pendapat lain menyebutkan bahwa Sungai tersebut berada di sorga.
:Dalam HR. Abu Syaikh dari Abi Sa’id, Nabi saw bersabda:
إن في الجنة لنهرا ما يدخله جبريل عليه السلام من دخلة فيخرج
فينتفض؛ إلا خلق الله من كل قطرة تقطر منه ملكا.
“ Sesungguhnya di sorga ada sungai, Jibril
tidak akan masuk kedalamnya (menyelam) sekali saja lalu keluar lantas
mengkibas-kibaskan (tubuhnya), melainkan Allah jadikan dari setiap tetes air
yang menetes menjadi seorang Malaikat”.
Keterangan tentang Malaikat diatas
sesuai dengan HR. Thabrani dari Jabir
bin Abdillah ra:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما في السموات السبع موضع قدم
ولا شبر ولا كف إلا وفيه ملك قائم أو ملك ساجد, فإذا كان
يوم القيامة قالوا جميعاً: سبحانك ما عبدناك حق عبادتك إلا أنا لم نشرك بك شيئا).
Nabi saw bersabda:
“Tiada tempat seukuran telapak
kaki, tiada juga sejengkal dan setelapak tanganpun di tujuh langit melainkan
disitu ada Malaikat yang berdiri atau sujud. Ketika datang hari Kiamat kelak mereka
semuanya berkata: “Maha Suci Engkau, Kami tidak menyembah-Mu dengan
sebenar-benarnya, melainkan kami tidak pernah menyekutukan-Mu dengan sesuatu
apapun”.
Subhaanallooh
SIDRATUL MUNTAHA
أَفَتُمَارُونَهُ
عَلَى مَا يَرَى(12) وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى(13) عِندَ سِدْرَةِ
الْمُنتَهَى(14)عِندَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى(15)إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا
يَغْشَى(16)مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى}(17)
12. Apakah kaum
(musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? 13. Sesungguhnya
Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang
lain,14. (yaitu) di Sidratil Muntaha([2]). 15. Di dekatnya
ada syurga tempat tinggal, 16. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh
sesuatu yang meliputinya. 17. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya
itu dan tidak (pula) melampauinya ( [3] ).
Apa itu
Sidratul Muntaha ?
Bersumber dari beberapa sumber disebutkan
tentang Sidratul Muntaha:
1. Sidratul Muntaha adalah nama sebuah pohon yang sangat besar dan
indah berada di langit ketujuh. Tak seorangpun dapat melukiskan keindahan
pohon Sidratul Muntaha.
Nabi saw bersabda:
"فما من أحد يستطيع أن ينعتها من حسنها"
“Maka tidak ada seorangpun mampu melukiskan
keindahannya”.
Dari Abu Dzar ra, rasulullah bersabda:
حَتَّى انْتَهَى بِي إِلَى سِدْرَةِ المُنْتَهَى، وَغَشِيَهَا
أَلْوَانٌ لاَ أَدْرِي مَا هِيَ
“…hingga saya
berhenti di sidratil muntaha, dan pohon ini diliputi warna, yang saya tidak
tahu apa itu.”
2. Akar nya menancap di langit keenam dan
pohonnya menjulang tinggi hingga kelangit ketujuh.
3. Daunnya seperti
telinga gajah dan tiap-tiap daun dijaga
pleh Malaikat.
Nabi saw bersabda:
رأيت السدرة يغشاها فراش من ذهب ورأيت على كل ورقة ملكا قائما يسبح
الله تعالى
“Aku melihat pohon Sidratul Muntaha diliputi kasur
dari emas, dan aku melihat tiap-tiap daunnya ada Malaikat yang berdiri dan
bertasbih kepada Allah swt”.
4. Buahnya bulat seperti kendi
yang sangat besar.
Dari Anas ra, Nabi saw bersabda:
وَرُفِعَتْ لِي سِدْرَةُ
المُنْتَهَى، فَإِذَا نَبِقُهَا كَأَنَّهُ قِلاَلُ هَجَرَ وَوَرَقُهَا كَأَنَّهُ
آذَانُ الفُيُولِ
“Diperlihatkan kepadaku Shidratul-Muntaha
di langit ke tujuh. Buahnya seperti kendi daerah Hajar, dan daunnya seperti
telinga gajah.” (HR.
Bukhari)
5. Sidratul Muntaha diliputi oleh Nur dari Allah.
Dalam satu riwayat disebutkan bahwa:
غشيها نور من الله ما يستطيع أحد أن ينظر إليها
“Sidratul Muntaha itu diliputi oleh cahaya
dari Allah sehingga tiada seorangpun dapat melihatnya”.
6. Pohon Sidratul Muntaha sangat besar, jika
penunggang kuda hendak melintasi bayang-bayangnya, maka ia membutuhkan waktu
100 tahun baru bisa sampai ke ujung.
Dari
Asma binti Abu
Bakr ra, ia mendengar rasulullah menjelaskan tentang Sidratul Muntaha:
يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّ
الفَنَنِ مِنْهَا مِائَةَ سَنَةٍ، أَوْ يَسْتَظِلُّ بِظِلِّهَا مِائَةُ رَاكِبٍ،
فِيهَا فِرَاشُ الذَّهَبِ كَأَنَّ ثَمَرَهَا الْقِلَالُ.
Orang yang naik kuda baru bisa melintasi bayang-bayangnya selama
seratus tahun atau seratus penunggang kuda, bisa dinaungi bayang-bayangnya, di
sana ada laron dari emas, buahnya seperti kendi besar. (HR. Turmudzi, menurutnya hadis ni hasan
shahih).
7. Dari akarnya mengeluarkan 4 sungai, dua sungai
berada di sorga dan dua lagi berada didunia.
Dari Anas ra, Nabi saw bersabda:
فِي أَصْلِهَا أَرْبَعَةُ
أَنْهَارٍ نَهْرَانِ بَاطِنَانِ، وَنَهْرَانِ ظَاهِرَانِ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ،
فَقَالَ: أَمَّا البَاطِنَانِ: فَفِي الجَنَّةِ، وَأَمَّا الظَّاهِرَانِ: النِّيلُ
وَالفُرَاتُ
Dari akarnya keluar dua sungai luar dan dua sungai dalam. Kemudian
aku bertanya, “Wahai Jibril, apakah keduanya ini?” Dia menjawab, “Adapun dua
yang dalam itu ada di surga sedangkan dua yang di luar itu adalah Nil dan Furat (Eufrat). (HR.
Bukhari)
Keterangan
singkat:
v Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia , panjangnya mencapai 6400 kilometer. Lebar rata-rata 2.8 km. Dalamnya antara 8-11 meter. Sungai Nil bersumber dari mata air di dataran tinggi di Afrika Timur mengalir dan bermuara ke Laut Tengah. Ada empat negara yang dilewati sungai Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia dan Mesir. Setiap tahun sungai Nil selalu banjir dan luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50 kilometer.
v Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia , panjangnya mencapai 6400 kilometer. Lebar rata-rata 2.8 km. Dalamnya antara 8-11 meter. Sungai Nil bersumber dari mata air di dataran tinggi di Afrika Timur mengalir dan bermuara ke Laut Tengah. Ada empat negara yang dilewati sungai Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia dan Mesir. Setiap tahun sungai Nil selalu banjir dan luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50 kilometer.
v Sungai Furat, terletak di negeri Iraq. Sungai ini menjadi
salah satu tanda datangnya kiamat, seperti tersebut dalam hadis:
'' Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum Sungai Eufrat mengering dan
mendedahkan 'Gunung Emas' yang mendorong manusia berperang. 99 dari 100 orang
akan tewas (dalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata, 'Mungkin aku
satu-satunya yang akan tetap hidup'.'' (HR Bukhari).
Dalam riwayat lain,
Rasulullah bersabda:
'' Sudah dekat suatu masa di mana sungai furat
akan surut airnya lalu nampak perbendaharaan daripada emas, maka barang siapa
yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu.'' (HR
Bukhari Muslim) .
8. Setelah Nabi saw sampai dikawasan Sidratul
Muntaha, lalu beliau melewati 70.000 hijab (dinding pembatas). Kemudian Nabi saw meneruskan perjalanan
sendirian sampai di suatu tempat yang sangat dekat dengan Allah. Dan disanalah
beliau menerima wahyu berupa perintah shalat lima waktu. SUBHAANALLOOH.
Seperti dalam satu riwayat disebutkan:
فمضى النبي صلى الله عليه وسلم
وحده حتى تجاوز سبعين ألف حجاب ، وبين كل حجاب وحجاب مسيرة خمسمائة سنة ، فوقف
البراق عن المسير, فظهر له رفرف. وذهب به إلى قرب العرش ومنها ترقى حتى وصل إلى منزلة قاب قوسين أو
أدنى ،
“Maka Nabi saw meneruskan perjalanan sendirian
hingga menembus 70.000 hijab. Jarak antara satu hijab dengan hijab berikutnya perjalanan
500 tahun. Maka buraq berhenti tidak ikuti perjalanan beliau lagi. Maka nampaklah
Rafraf oleh beliau, lalu beliau menuju suatu tempat dekat ‘Arasy. Disanalah beliau sampai di suatu tempat “Qooba
qousaini au adnaa” (dekat (sejarak) dua ujung busur panah atau lebih
dekat (lagi)”.
Allah berfirman:
ثم دنا فتدلى ( 8 ) فكان قاب قوسين أو أدنى ( 9 ) فأوحى
إلى عبده ما أوحى (
10 )
8. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi. 9. maka
jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih
dekat (lagi). 10. Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang
telah Allah wahyukan ( [4]
).
Inilah sedikit pengetahuan saya tentang Rahasia “BAITUL
MA’MUR & SIDRATUL MUNTAHA”, semoga bermanfaat untuk kita semua, aamiin.