Tauhid dalam sikap
hidup secara umum
Sikap manusia pada
dasrnya ada dua: cinta/suka dan benci/tidak suka. Kemudian sikap ini
berkembang dan meluas menjadi berbagai sikap / sifat.
1)
Tiada yang patut
di takuti selain Allah. QS. Al-Baqarah: 150.
فَلَا
تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي.
150. ... Maka janganlah
kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja).
Takut terdiri
atas dua bagian:
a.
Takut kepada Allah. Ini akan mendorong seseorang lari
untuk mendekat kepada Allah.
b.
Takut kapada selain Allah. Ini akan mendorong seseorang
lari untuk menjauh dari Allah.
Takut selain Allah sering menjadi penyebab seseorang jauh
dari Allah, contoh: Takut miskin mendorong untuk berlaku hubbuddun-ya
(cinta dunia). Hubbuddun-ya mendorong
untuk berlaku menghalalkan segala macam cara.
Macam-macam Rasa Takut:
a. Khauf: Perasaan ingin menghindar dari sesuatu yang dibenci /
ditakuti. Takut ini terkadang muncul
karena kelemahannya dan tertuju kepada semua hal. Takut ini bersifat umum, dimiliki oleh tingkatan
ulama’, ahli ma’rifat dan mu’minin pada umumnya. QS. Ali Imran:175.
إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ.
175. Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
b.
Haibah:
Perasaan takut yang muncul karena kebesaran (wibawa). Takut ini muncul dibarengi rasa mengagungkan /
membesarkan, dan terkadang bersamaan rasa cinta
dan ma’rifat.
Nabi
bersabda:
لو
تعلمون ما أعلم لضحكتم قليلا ولبكيتم كثيرا
“Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui
niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis”.
c.
Khasy-yah: Perasaan
takut yang lebih lembut daripada khauf. Takuti ini mucul bersamaan dengan rasa
ma’rifat. Takut ini hanya dimiliki oleh tingkatan ulama’ dan tertuju kepada
Allah. Fathir:28.
إنما
يخشى الله من عباده العلماء
Nabi bersabda:
إني
أتقاكم لله وأشدكم له خشية
“Sesungguhnya
aku adalah yang paling taqwa kepada Allah diantara kamu dan paling takut
kepada-Nya”.
d.
Rahbah: Perasaan takut jika harapannya tidak di
kabulkan (cemas).
QS: Al-Anbiya’:90
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى
وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ
وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ} [الأنبياء/90]
Maka Kami
memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan
isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu
bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa
kepada Kami dengan harap dan cemas . Dan mereka adalah orang-orang yang
khusyu' kepada Kami.
e. Wajal.
Perasaan takut karena keagungan & kewibawaan. Takut ini muncul ketika
menyebut / disebut namanya / melihatnya. Al-Anfal:2.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا
ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ
زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman [[2] ] ialah mereka yang bila disebut
nama Allah[[3]
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal.
Al-Mu’minun:60.
Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka
berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka
akan kembali kepada Tuhan mereka[[4] ,
f.
Ar-Ra’b : Perasaan takut yang membuat seluruh tubuh gemetar
karena sesuatu yang dihadapinya. Atau disebutnya horror. Al-Anfal: 12.
سَأُلْقِي
فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُواْ الرَّعْبَ فَاضْرِبُواْ فَوْقَ الأَعْنَاقِ
وَاضْرِبُواْ مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ
Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir,
maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka[5].
2)
Tiada tempat memohon selain kepada Allah.
Istilah dalam permohonan:
a.
Isti’anah:
memohon pertolongan. QS. Al-Fatihah: 4.
·
Isti’anah hal
bersifat dzahir.
Contoh: Mengangkat
beban, mengerjakan sesuatu, mendirikan / membangun rumah dll. Untuk hal ini seseorang tidak bisa langsung meminta
kepada Allah, melainkan minta tolong dahulu kepada sesama. Atau saling
tolong-menolong dalam kebaikan (ta’aawanuu ‘alal birri)
·
Isti’anah
hal bersifat bathin.
Contoh: Urusan rizki, umur, jodoh dll. Untuk hal ini seseorang harus langsung
meminta kepada Allah. (Wa iyyaaka nasta’iin).
b.
Isti’adzah:
Memohon perlindungan dari hal yang
ditakuti / dikhawatirkan. QS. Al-A’raf:200.
وَإِمَّا
يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ.
c.
Istighatsah:
Mohon pertolongan untuk di menangkan
atau diselamatkan. QS. Al-Anfal:
9.
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".
Sikap
dalam isti’anah: Sabar dan menjalankan shalat. QS. Al-Baqarah: 153.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ.
Hai
orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[[7] , sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar.
Istilah
dalam harapan:
§
Tamanni:
mengharap sesuatu yang tidak mungkin akan terjadi. Contoh: Ingin jadi
muda kembali dll.
§ Taraaji: Mengharap
sesuatu yang di sukai.
§ Tawaqqu’: Mengharap sesuatu yang tidak di sukai / di benci.
3)
Tiada yang patut
di cintai secara utuh selain Allah. QS. At-Taubah: 24.
24. Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak ,
saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang
kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad
di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
4)
Tiada yang patut
di jadikan pelindung selain Allah. QS. Al-Baqarah: 257.
257. Allah
Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya
kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya.
5)
Tiada tempat
mencari keridhaan selain Allah. QS. At-Taubah: 62.
Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah
untuk mencari keridhaanmu, padahal Allah dan Rasul-Nya itulah yang lebih patut
mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin.
6)
Kebaikan / petunjuk hanya datang dari
Allah. QS. Al-Qashash: 56.
56. Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk
kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang
dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima
petunjuk.
7)
Meyakini
adanya kejadian
yang menimpa dirinya,
baik atau buruk:
a.
Segala sesuatu
terjadi atas ketetapan
Allah. QS. Fathir:
11.
وَاللَّهُ
خَلَقَكُمْ مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوَاجاً وَمَا
تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلاَ تَضَعُ إِلاَّ بِعِلْمِهِ وَمَا يُعَمَّرُ مِن
مُّعَمَّرٍ وَلاَ يُنقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلاَّ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى
اللَّهِ يَسِيرٌ} فاطر 11.
11.
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia
menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang
perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan
sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur
panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam
Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah
mudah.
b.
Hidup dan mati
adalah kehendak Allah. QS. An-Najm: 44.
وَأَنَّهُ هُوَ
أَمَاتَ وَأَحْيَا
dan bahwasanya
Dialah yang mematikan dan menghidupkan,
c.
Baik dan buruk
setiap perbuatan akan di perlihatkan.
QS. Az-Zalzalah: 7-8.
7. Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. 8. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
Dan
baik buruknya akan kembali kepada
diri sendiri. QS. Yunus: 108.
108. Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya teIah
datang kepadamu kebenaran (Al Quran) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang
mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya
sendiri. Dan
barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya
sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu".
8)
Meyakini bahwa diri kita adalah milik Allah dan akan
kembali kepada-Nya. QS. Al-Baqarah:156.
إِنَّا لِلَّهِ
وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Sesungguhnya
kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.
[1]
Yang
dimaksud dengan ulama dalam ayat ini ialah orang-orang yang mengetahui
kebesaran dan kekuasaan Allah.
[3]
Dimaksud dengan disebut
nama Allah ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakanNya.
[4] Maksudnya: karena tahu bahwa
mereka akan kembali kepada Tuhan untuk dihisab, maka mereka khawatir
kalau-kalau pemberian-pemberian (sedekah-sedekah) yang mereka berikan, dan amal
ibadah yang mereka kerjakan itu tidak diterima Tuhan.