Bagian kedua.
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ: يَا ابْنَ آدَمَ، مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي قَالَ: يَا رَبِّ
كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ
عَبْدِي فُلَانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ
لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ. يَا ابْنَ آدَمَ: اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي،
قَالَ: يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا
عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ؟ أَمَا
عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي. يَا ابْنَ آدَمَ:
اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي، قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ
الْعَالَمِينَ؟ قَالَ اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تَسْقِهِ، أَمَا
إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي” رواه مسلم
Dari Abi Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah
bersabda: “Sesungguhnya Allah kelak dihari kiamat akan berfirman:
“Wahai anak cucu adam, aku sakit
dan kamu tidak menjengukku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami
menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta slam”, Allah menjawab:
“Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya hamba-Ku yang bernama Fulan sakit, dan kamu
tidak menjenguknya?. Tidakkah kamu tahu,
sesungguhnya jika kamu menjenguknya niscaya kamu akan mendapatiku didekatnya”.
“Wahai anak cucu adam, aku
meminta makanan kepadamu, namun kamu tidak member-Ku makanan”, ada yang
berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami dapat memberi makan kepada-Mu sedangkan
Engkau adalah Tuhan semesta alam?” Allah
menjawab: “Tidakkah kamu
tahu, sesungguhnya hambaku fulan meminta makanan, dan kemudian kalian tidak
memberinya makanan?. Tidakkah kamu
tahu, seandainya kamu
memberinya makanan, maka sebenarnya akan kau dapati perbuatan itu di sisi-Ku.”
“Wahai anak cucu adam, Aku
meminta minum kepadamu, namun engkau tidak memberi-Ku minum” , ada yang
berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami memberi minum kepada-Mu sedangkan
Engkau adalah Tuhan semesta slam?” Allah
menjawab: “Seorang hambaku yang bernama fulan meminta minum kepadamu,
namun tidak engkau beri minum, tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberi
minum kepadanya, maka sebenarnya akan kau dapati (pahala) amal itu di sisi-Ku” (HR.
Muslim).
Penjelasan hadis diatas:
Kebaikan yang kita berikan kepada orang lain
pada hakikatnya adalah amalan yang langsung diterima oleh Allah swt (jika Dia
meridhainya).
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: الْكِبْرِيَاءُ
رِدَائِي، وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي، فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا،
قَذَفْتُهُ فِي النَّارِ”. رواه أبو داود(وكذلك ابن ماجه وأحمد) بأسانيد
صحيحة.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, beliau berkata, Rasulullah bersabda:
“Allah swt berfirman: “Kesombongan adalah
seledangKu, dan keagungan adalah kain(sarung)Ku, barangsiapa bersaing (turut
memiliki) dalam salah satu dari kedua hal tersebut, maka benar-benar akan aku
lemparkan dia di dalam neraka”. HR. Abu Dawud,
begitu juga oleh Ibn Majah dan Imam Ahmad, dengan sanad yang shahih.
Penjelasannya:
Manusia tidak berhak berlaku sombong (takabur)
karena takabur adalah salah satu sifat kebesaran dari kekayaan, keperkasaan dan
kekuasaan-Nya.
Semoga bermanfaat