Bagian pertama
Pengertian Hadists
Qusi.
Firman Allah terdiri atas dua macam: Al-Qur’an dan hadis Qudsi.
1. Al-Qur’an: Firman Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril. Ini mencakup kalimat / bahasa
dan makna / kandungannya.
2. Hadis Qudsi: Firman Allah yang diturunkan oleh
Allah langsung kepada Nabi Muhammad. Makna / kandungannya dari Allah tetapi
kalimat / bahasa dari Nabi Muhammad.
3. Hadits Nabi: Segala perbuatan Nabi Muhammad
yang mencakup ucapan, tindakan, sikap beliau.
بسم الله
الرحمن الرحيم
عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا يَرْوِيهِ عَنْ
رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ: ” يَا عِبَادِي: إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ
عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا. يَا
عِبَادِي: كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلَّا مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُونِي أَهْدِكُمْ،
يَا عِبَادِي: كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلَّا مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُونِي
أُطْعِمْكُمْ، يَا عِبَادِي: كُلُّكُمْ عَارٍ إِلَّا مَنْ كَسَوْتُهُ
فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ، يَا عِبَادِي: إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ
وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ
لَكُمْ . يَا عِبَادِي: إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضَرِّي فَتَضُرُّونِي، وَلَنْ تَبْلُغُوا
نَفْعِي فَتَنْفَعُونِي، يَا عِبَادِي: لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ
وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ
مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي: لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ
وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ
وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي: لَوْ
أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ
وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي، فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ
ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلَّا كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ
الْبَحْرَ. يَا عِبَادِي: إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ، ثُمَّ
أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا، فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ، وَمَنْ
وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ “. رواه مسلم (وكذلك الترمذي وابن ماجه(
Dari Abu Dzar Al Ghifari ra, dari Rasulullah saw
sebagaimana beliau meriwayatkan firman dari
Rabbnya:
“Wahai hambaku, sesungguhya Aku
telah mengharamkan kedzaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya
(kedzaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku
dzalim”.
“Wahai hambaku semua kalian
adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah
kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah.”
“Wahai hambaku, kalian semuanya
kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan
kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan”.
“Wahai hamba-Ku, kalian semuanya
telanjang kecuali siapa yang Aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah
pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian.”
“Wahai hamba-Ku kalian semuanya
melakukan kesalahan di malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya,
maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni.”
Wahai hamba-Ku sesungguhnya
tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak
ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku”.
“Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian
sampai orang terakhir dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam
keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah
kerajaan-Ku sedikitpun”.
“Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian
sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya
seperti orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu tidak
mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga.”
“Wahai hamba-Ku, seandainya
sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir semunya berdiri di
sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku
lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak
mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan
di tengah lautan.”
“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya
semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan
balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikan maka hendaklah dia bersyukur
kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah mencela
kecuali kepada dirinya sendiri.” (HR. Muslim, begitu juga oleh Tirmidzi dan Ibn Majah)
Penjelasan hadis diatas:
Penjelasan hadis diatas:
Amal kebaikan terbagi dua: Kebaikan untuk dirinya sendiri dan Kebaikan
untuk Allah.
1. Kebaikan yang untuk diri sendiri contohnya ibadah-ibadah
mahdhah seperti shalat dan lainnya. Sedangkan amal yang untuk Allah adalah
kebaikan yang kita berikan kepada sesama manusia.
2. Semua yang kita miliki dan ni’mati adalah
pemberian Allah.
3. Perbuatan, baik atau buruk akan mendapat balasan.
Dari Abi Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah bersabda:
“Telah berfirman Allah swt: ‘Aku adalah sebagaimana
prasangka hambaku kepadaku, dan Aku bersamanya ketika dia mengingatku, dan jika
hambaku mengingatku dalam dirinya sendiri, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku
sendiri, dan jika dia mengingatku dalam sebuah kelompok / jama’ah, maka Aku
mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompok itu. Dan jika dia
mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya satu hasta, dan jika
dia mendekat kepadaku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya satu depa, dan jika
dia mendatangiku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat’
”. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan
Ibnu Majah).
Penjelasan hadis diatas:
Allah akan memberi kebaikan, pahala atau
hidayah tergantung dari manusianya. Jika manusia berbuat kebaikan maka Allah
akan membalas kebaikan pula. Jika manusia mau mendekat, Allahpun akan
mendekatinya. Seperti dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah: 152 dan At-Taubah:5
Dari Ibn ‘Abbas
r.a, dari Nabi saw tenta apa yang diriwayatkan dari
Allah swt, beliau
bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencatat
semua kebaikan dan keburukan, siapa yang berkeinginan berbuat kebaikan, lalu
dia tidak melakukannya, maka Allah menulis di sisi-Nya pahala untuknya satu
kebaikan sempurna. Jika dia berkeinginan
berbuat kebaikan lalu dia melakukannya, maka
Allah menulis pahala sepuluh kebaikan sampai 700 kali sampai beberapa kali
lipat banyaknya. Barangsiapa
berkeinginan berbuat keburukan lalu dia tidak melakukannya, maka Allah menulis
di sisi-Nya pahala untuknya satu kebaikan sempurna. Jika
dia berkeinginan berbuat keburukan lalu dia melakukannya, maka Allah menulis satu
keburukan saja.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Penjelasan hadis diatas:
Rencana baik sudah membawa pahala dan renana
buruk belum membawa dosa. Rencana baik dan dilaksanakan membawa pahala yang
berlipat. Rencana buruk dan dilakukannya akan membawa satu dosa.