Siti Hawa Mengandung dan Melahirkan
Setelah Nabi Adam mendirikan rumah, membuat
sumur untuk memenuhi kebutuhan minum dan sebagainya serta mempunyai kegiatan sehari-harinya,
yakni merawat ternak serta menanam pepohonan, maka berarti ia telah mulai mapan
untuk menjalani hidupnya.
Tidak lama kemudian Allah menurunkan kepada
Nabi Adam 10 shuhuf([1])
sebagai landasan hidup mereka berdua. Di antara kandungan dalam
shuhuf-shuhufnya adalah: larangan makan bangkai, darah, daging babi dan
lain-lain. Kemudian Allah juga menurunkan kepadanya 29 huruf untuk mempelajari
dan membaca shuhuf-shuhuf tersebut([2]).
Tidak lama kemudian Siti Hawa mulai mengandung
(hamil) pertama. Dikatakan oleh Imam Tsa’laby: “Ketika Hawa mengandung dari
suaminya (Adam as) dan janin yang dikandungnya bergerak-gerak, iapun kaget dan
bingung bagaimana cara mengeluarkannya.
Kemudian setelah ia melahirkan, ternyata
bayinya kembar laki dan perempuan. Lalu oleh nabi Adam keduanya diberi nama, laki-lakinya
dinamai “Habil” dan perempuannya dinamai “Layutsa”, ada yang
menyebutkan: “Labuda”.
Setelah masa nifasnya selesai dan Hawa kembali
suci, Nabi Adam mengajak kembali untuk berhubungan suami istri namun Hawa
menolaknya karena ingat rasa sakitnya saat melahirkan. Tetapi akhirnya Hawa mau
juga karena cintanya terhadap suami dan ingat nikmatnya waktu berhubungan([3]).
Kemudian Hawa hamil lagi yang kedua dan lahir
sepasang lagi (lelaki dan perempuan). Lalu diberi nama: lelakinya dinamai “Qabil”
dan perempuannya dinamai “Iqlima”. Dan
ternyata Iqlima ini berwajah lebih cantik dibanding dengan Layutsa
kembaran habil.
Menurut pendapat: Bahwa Hawa mengandung dan
melahirkan sebanyak 20 x melahirkan, tapi menurut pendapat lain putra putrinya
sebanyak 200 orang (100 x melahirkan).
Dan dari putra-putinya itu semuanya lahir sepasang (laki-laki dan
perempuan) kecuali anak terakhir yang lahir
laki-laki tunggal dan dinamai “Syits”.
Dalam satu riwayat disebutkan: Semasa Nabi
Adam masih hidup keturunannya berkembang hingga mencapai 40 ribu laki-laki dan
perempuan. Ini yang disebut dalam Al-Quran:
“Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya ([4] ) Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak”. QS. An-Nisa:1.
Dalam riwayat dikatakan: “Ketika keturunannya
sudah semakin banyak, dan banyak pula dari mereka yang berperilaku durhaka /
jahat “’ashoo”, maka kemudian Allah memberinya sebatang tongkat agar
digunakan untuk mendidik putra-putrinya yang durhaka”([5]).
Di antara putra-putri Nabi Adam:
1)
Laki-Laki: Qabil
– Habil – Abadz – Syabubih – Hunud – Maranis – Fahur – Sanad – Bariq dan Syits.
2)
Perempuan:
Iqlima – Labuda / Layusa – Asyuf – Jazaruh dan Azur.
Qabil Membunuh Habil
Di sebutkan oleh Imam Tsa’laby: Ketika Habil dan Qabil
sudah mulai menginjak dewasa (20 tahun) keduanya memiliki sifat yang
berbeda, yaitu:
1)
Qabil yang berjiwa kasar di arahkan kepada bidang
pertanian / bercocok tanam, yaitu menebangi
pepohonan, menggarap sawah
dan kebun serta menanam buah-buahan dan lain-lain.
2)
Habil yang berjiwa penyayang di arahkan kepada bidang
peternakan, yaitu memelihara ayam,
domba, sapi dan lain-lain.
Untuk melanjutkan nasab (keturunannya) Allah menyuruh Adam agar menjodohkan putra-putrinya dengan cara silang([6]), yaitu: Qabil di jodohkan dengan Layusa (kembaran Habil) dan Habil di jodohkan dengan
Iqlima (kembaran Qabil).
Atas aturan tersebut, Qabil
menolak mentah-mentah untuk dijodohkan dengan layusa dan memilih menikahi Iqlima, katanya: “Sampai kapanpun aku tidak akan
menikah jika tidak dengan Iqlima yang aku cintai dan ia lebih cantik”.
Karena Qabil tetap menolak,
kemudian Allah menyuruh nabi Adam agar Qabil dan Habil melakukan qurban. Siapa
yang qurbannya di terima Allah dialah
yang berhak menikahi Iklima.
Qabil yang seoarng petani berkurban dengan buah-buahan terbaiknya dan
Habil yang seorang peternak dengan domba terbaiknya([7]).
Kemudian qurban itu mereka
bawa ke atas bukit dan di letakkan di sana sedangkan Qabil dan habil berdiri
sambil menunggu qurban siapa yang akan diterima oleh Allah. Tidak lama setelah nabi Adam berdoa turunlah
gumpalan awan putih mendekati qurban milik Habil dan awan itu mengangkatnya ke
langit, dan itulah qurban yang di terima
Allah swt. Inilah yang Allah sebutkan
dalam firman-Nya:
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آَدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا
قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآَخَرِ قَالَ
لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ [المائدة:27]
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera
Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan
korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak
diterima dari yang lain (Qabil). Ia
berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil:
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang
bertakwa".QS. Al-Maidah:27.
Qabil merasa iri hati dan tidak terima atas keputusan ini. Akhirnya qabil merencanakan ingin membunuh Habil, namun ia bingung dan tidak tahu bagaimana cara membunuhnya. Dalam satu riwayat: “Datanglah iblis
menyerupai salah seorang saudaranya dan mengajari cara membunuh, yaitu dengan
memukulkan batu besar kebagian kepalanya”.
Akhirnya, ketika Habil sedang tidur dibawah bukit, datanglah Qabil dengan
memanggul batu besar dan langsung menimpakan kearah kepala Habil sampai
akhirnya Habil sekarat dan meninggal duania([8]).
Setelah berhasil membunuh saudaranya
sendiri, Qabil bingung bagaimana cara menghilangkan jejaknya agar tidak
diketahui oleh ayahnya (Adam as). Lalu Allah mengutus dua ekor burung gagak
yang saling membunuh dan salah satu mati. Kemudian gagak itu menggaruk-garuk
tanah hingga berlobang dan bangkai gagak itu diseret dan dimasukkan ke dalamnya
lalu ditutup kembali lobang itu hingga rata([9]). Allah berfirman:
Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak
menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana
seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka
aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat
menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena
itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.QS. Al-Maidah:31.
Imam Tsa’laby menyebutkan: Setelah Qabil
berhasil membunuh habil, sebagai bentuk murka Allah atas kejahatan manusia
terjadilah beberapa kejadian, antara lain:
1) Tubuh Qabil berubah menjadi hitam.
2) Terjadi gempa sebanyak 7 x dalam setiap harinya selama 7 hari berturut-turut.
6)
Selama 300 tahun sejak terjadinya pembunuhan itu nabi Adam menangis dan
tidak pernah senyum / tertawa, riwayat lain menyebutkan satu tahun.
Iblis ingin bertaubat
Dalam satu riwayat di sebutkan: “Pada suatu saat iblis mendatangi Nabi Musa as dan berkata: “Wahai Musa, Bermunajatlah kepada Tuhanmu dan tanyakan kepada-Nya apakah masih ada pintu taubat buatku jika aku ingin bertaubat”. Kemudian Nabi Musa berdoa dan menanyakan hal itu kepada Allah. Lalu Allah jawab: ”Wahai Musa, telah lewat keputusanKu dan tiada ampunan baginya. Tetapi Aku Maha Pengampun lagi Penyayang. Jika ia (iblis) mau sujud dipusara Adam, maka akan Aku terima permintaan taubatnya”.
Lalu kabar dari Allah ini disampaikan oleh Nabi Musa kepada iblis. Lalu dijawab iblis: “Bagaimana aku harus sujud kepada Adam yang telah meninggal, sedangkan waktu ia masih hiduppun aku tidak mau”. Maka Allah menutup pintu taubatnya dan anak cucunya sampai kiamat.
Diriwayatkan: “Suatu ketika Allah mengutus salah satu pasukan Malaikat Izrail untuk mencabut nyawa iblis. Karena takutnya, lantas iblis lari mencari tempat perrsembunyian sampai keseluruh penjuru bumi dan lautan. Tanpa disadari, akhirnya iblis berhenti disuatu tempat dan menyungkurkan kepalanya (sujud) di tanah yang sebenarnya itu adalah pusara Adam as. Lalu Allah memberi tahu bahwa tempat itu adalah pusara Adam. Kemudian iblis berkata: “Seandainya aku tahu ini pusara Adam tidaklah mungkin aku sujud disini”.
Dalam riwayat lain disebutkan: “Pada hari kiamat kelak iblis akan dikeluarkan dari sorga setiap 100 ribu tahun sekali dan Allah akan mengeluarkan Adam pada saat itu pula. Allah menyuruh iblis untuk sujud kepada Adam tetapi ia tetap menolaknya.”
Sampai kapanpun iblis tetap menjadi musuh nyata bagi Adam dan anak cucunya, seperti firman Allah: “Sesungguhnya setan adalah musuh nyata bagi manusia”.
Selesai
Demikianlah kisah singkat Asal Usul Penciptaan
Nabi Adam as. Semoga dapat memberikan inspirasi dan bermanfaat untuk kita semua.
Mohon maaf atas kekurangan dan kesalahannya karena itu dari kebodohan saya.
[2] Inilah pertama kali turunnya tulisan (huruf-huruf arab) dimuka bumi. Dan huruf-huruf tersebut
tidak ada yang menambah /mengurangi/ merubah sampai kiamat, yaitu: Alif s/d Ya’.
[3] Inilah
asal mula kenapa wanita merasakan sakitnya melahirkan tetapi masih mau
mengulanginya lagi. Di katakan oleh ahli hikmah: “Bahwa perbandingan nafsu
syahwat pria dan wanita adalah laki-laki satu sedangkan perempuan sembilan.
Tetapi karena perempuan dikarunia sifat malu yang lebih besar, maka nafsunya
itu dapat dikalahkan dan tidak nampak”
[4] Maksud dari padanya menurut
jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan
hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan dari
padanya ialah dari unsur yang serupa yakni tanah yang dari padanya Adam
a.s. diciptakan.
[5] Inilah asal-usul kenapa anaknya yang berprilaku durhaka
orang tuanya menghukumnya dengan pukulan kayu dan sejenisnya.
[7] Inilah qurban pertama sebelum nabi Ibrahim.
Perbedaannya: Qurban ini dilatarbelakangi oleh persengketaan. Sedangkan qurban nabi Ibrahim adalah bentuk
ketaatan kepada Allah swt.
[9] Inilah
awal mula manusia akan selalu berusaha menutupi kesalahan diri sendiri dan
menghilangkan jejak bagi setiap orang yang melakukan kejahatan.
[12] Inilah
awal mula kenapa buah-buahan ada yang asam, kecut dan pahit yang semula semua buah-buahan manis rasanya.